huooo, sorta good resolutoins

0 komentar
this is one of my fav song, by jamie cullum. precisely 2009 is about to ends, huoooo cekidot!

Next Year,
Things are gonna change,
Gonna drink less beer
And start all over again
Gonna pull up my socks
Gonna clean my shower
Not gonna live by the clock
But get up at a decent hour
Gonna read more books
Gonna keep up with the news
Gonna learn how to cook
And spend less money on shoes
Pay my bills on time
File my mail away, everyday
Only drink the finest wine
And call my Gran every Sunday

Resolutions...

Well Baby they come and go
Will I do any of these things?
The answers probably no
But if there's one thing, I must do,
Despite my greatest fears
I'm gonna say to you
How I've felt all of these years
Next Year, Next Year, Next Year
I gonna tell you, how I feel

Well, resolutions

Baby they come and go
Will I do any of these things?
The answers probably no
But if there's one thing, I must do,
Despite my greatest fears
I'm gonna say to you
How I've felt all of these years
Next Year, Next Year, Next Year



i've made so much of to-do list, but will i do any of those things? the answer is big big big YES

hehehehe semangatt!!
love jamie!
X)

flashback-ing my christmas

0 komentar
cerita dikitt nihhhh......
kenanganku akan natal selalu menyenangkan, mungkin tidak mewah, tapi selalu bermakna. salah satu moment dalam hidupku yang tidak terlupakan adalah waktu natal disaat aku masih TK, waktu itu aku bersama abang dibawa mama papa ke acara dimana katanya akan ada sinterklas membagi-bagi hadiah. aku sangat senang waktu itu! sesampainya disana akhirnya aku menyadari betapa pemberaninya aku karena anak2 lain takut untuk bertemu sinterklas itu, ahahaha. ceritanya belum selesai,singkat cerita giliranku untuk naik keatas panggung menemui sinterklas, sebenarnya belum giliranku, tapi abangku, namun aku penasaran sampai akhirnya aku ikut naik ketika giliran abangku.sinterklas itu berpesan kepada abangku "jangan pernah tirukan gaya kung-fu" , abang pun hanya bisa diam, aku tidak tau apa yang dipikirkannya. tiba giliranku, sinterklas itu memberi bungkus kado dan berkata "walda, walda, harus banyak makan sayur ya!" huaauuuu, aku takjub, darimana dia tau aku tidak suka makan sayurr???.

setelah acara selesai pun kami pulang, aku benar-benar takjub pada sinterklas tadi. aku memang sempat berpikir mamaku yang memberitahunya, namun, ntah kenapa aku tidak terlalu ingin mempertanyakannya. bungkus kado pun dibuka, aku mendapat miniatur ikan dan pancingan berwarna hijau, yang jika diputar skrupnya, seolah-olah ikan berputar-putar sambil mangap-mangap, sehingga magnet dimulutnya terbuka, dan bisa dipancing. sedangkan abangku mendapat kotak puzzle yang bisa menghasilkan 6 gambar, kami saling beradu mulut hadiah masing-masing yang paling menarik.

sejak saat itu terus terang aku jadi mulai suka makan sayur (sampai sekarang malah), dan abangku yang memang suka ber "ciatt-ciattt" bersama teman-temannya jadi mulai berhenti berpura-pura berkelahi. hebat sekali ya, atau aku yang terlalu gampang dibodohi? hahahaaa. yang jelas itu memang akhirnya baik untuk kami. wahh, hebat sekali ya dampaknyaaa, gimana nasib anak-anak yang lain ya? nuru juga gak yaa?

hmm, kira-kira 2minggu yang lalu mama menelponku, setelah bicara ngalor ngidul, aku pun bertanya:
aku: "mah, inget gak dulu aku pernah ikut acara sinterklass??"
mama: "ohh, iya! yang digedung bina kasih bukan??
aku: "bukann!, yang itu kan aku udah SD, yang pertama bangett"
mama: .....
aku: "duhh, yang aku dapet pancing2an ikan ituuuuu"
mama: "ohhh, iya2 masih ada kok mainannya, kenapa? mau dikirim??
aku: "......, bukann. mama ingat gak, sinterklasnya kan juga ngasih nasehat sambil bagi hadiah"
mama: "ohh, apa dibilangnya samamu??"
aku: "harus banyak makan sayur"
mama: "hahahhaa, si david pun juga kan"
aku: "david gak boleh berantem kungfu lagi katanya"
mama: (tertawa terpingkal-pingkal)
aku: "maaahhhhh, itu mama yang nyuruh kann??
mama: "mana ada, itulah sinterklas itu hebatnya
aku: "bahh, aku udah gede gini mau ditipu,
mama: "seriusssssss, mama pun gak tau dia bakal bilang itu"
aku: "......"

duhhh, kira-kira gimana sebenarnya ya??
huhuhuu.

maaf sedikit lebay. qeqeqeqeqe

0 komentar

Tau gak, kenapa aku milih diam? karena bagiku bersuara hanya menambah semangatku untuk berharap, dan aku sama sekali tidak ingin itu terjadi, bersuara hanya membuatku ingin memilikimu, dan aku tidak ingin keinginan itu. Aku kagum pada orang-orang yang memiliki daya tarik, ya, dan kamu salah satunya, dan aku semakin kagum akan kemampuanmu memilih ditengah banyak orang yang memujamu, apa kau yakin mereka sayang padamu?. Tau gak, butuh waktu sedetik untuk mengagumimu, namun tidak tau berapa lama untuk tidak memikirkanmu. Sayang sekali hidup ini bukan sinetron, yang kebanyakan menyajikan akhir kisah A yang menanti B akan mendapat B, A akan menyadari betapa bodohnya dia tidak mengacuhkan B. Hidup tidak seramah itu ternyata. A hanya akan bisa terus tersenyum dari jauh saat B bahagia, tetap senang dengan balasan-balasan singkat, senang dengan flashback kebersamaan semu. Hidup tidak seramah itu mempertemukan dua titik koordinat,

Namun satu yang aku pelajari, semua orang bisa mengontrol perasaannya, perasaan itu mungkin tidak bisa hilang, namun bisa dikontrol, dialihkan, dipupus perlahan, dan sebagainya. Apa?? Tidak mungkin? Percayalah itu mungkin, kamu hanya butuh sedikit semangat dan keyakinan, keyakinan bahwa akan lebih indah jika dia yang tiba-tiba bangun memulai hari, bertemu kamu, merasa gejolak yang berbeda, dan memperjuangkanmu.

Untukmu, perasaan ini mungkin akan lebih baik seperti perahu kertas dalam aliran air, tidak perlu memilih, namun aku tau dermagamu. Aku hanya bisa berharap tempat pemberhentianku bukan titikmu, karena aku lelah. Aku tidak menyerah, aku hanya merasa bodoh, bisa aja selama ini aku melewatkan pulau-pulau indah disekelilingku.

Untukmu yang membuatku lemah.

harga gak pernah bohong...ckckcck

4 komentar
yupp..
setidaknya itu yang saya sering rasakan, tapi selalu saya deny dengan alasan yang bermacam-macam, mulai dari sedikit menyalahkan kemasan produk (yang bisa membuat harga jauh lebih mahal), karena yang saya cari adalah isinya, sampai alasan distribusi bertahap-tahap yang pada akhirnya menjadikan produk tersebut mahal (makanya cari barang lokal :P).
tapi oh tetapi saya (lagi-lagi) mengalaminya! ya, mengalami peristiwa yang membuat saya berdecak "harga emang gak pernah bohong". Beda dengan slogan "rasa gak pernah bohong" , masalah harga bukanlah hal yang relatif dan dapat ditolerir semudah itu.

oke, to the point..

seminggu yang lalu diadakan foto angkatan, yang tentu saja memakai dresscode yang lebih baik dipatuhi agar tampak seragam dan sedap dipandang (lebayy). dengan tema "white glam" yang harusnya simple namun jadi gak jadi simple karena ada embel-embel "glam" nya, saya cukup berpikir dibuatnya. akhirnya, saya mendapatkan baju yang akan saya pakai pada waktu pemotretan, namun, sebagai pelengkap dan pendukung, saya membutuhkan sesosok stocking yang bisa saya pakai, which i didnt have. saya memutuskan untuk membeli saja daripada meminjam, hitung-hitung memperbanyak asset. ke suatu mall saya pergi, dan menemukan apa yang saya cari, tidak terlalu sulit.. saya sudah menyiapkan budget maksimal 30ribu, ternyata yang saya temukan adalah stocking segarga DELAPAN ribu rupiah, sedikit kaget, mengingat kaus kaki saja sudah sepuluhribuan. ketika saya bungkus plastiknya, tertera huruf-huruf cina yang saya tidak mengerti. mengingat harganya masih cukup jauh dibawah budget yang saya anggarkan, saya berniat mencari-cari dulu ke toko yang lain, tapi saya merasa untuk apa buang-buang 30ribu kalau ada yang berharga delapan ribu. tanpa ragu, saya bayar stocking itu. ya, anda sudah tau akhir ceritanya. sampai dikostan, setelah mandi saya mencoba si stocking BARU itu....
-masalah pertama:
tidak elastis, hanya sampai ke sedikit diatas lutut saya
-masalah kedua:
jika saya berjalan, maka stocking itu akan melorot karena tidak elastis itu tadi
-masalah ketiga:
ketika saya hendak menariknya lagi, hanya dalam hitungan detik, stocking itu robek, ya, robek begitu saja.

tanpa sempat dipakai untuk apapun, stocking itu sudah kehilangan fungsinya. menyedihkan bukan?
yang jelas, sejak saat itu, saya jadi kapok (lagi) untuk bermain-main dengan harga. tapi tetap pada tataran yang sesuai dengan status saya sebagai mahasiswa, yang harus hidup praktis, ekonomis dan fungsionalis.
hohohoho.
mungkin kalau saya membeli stocking yang sedikit lebih bagus, saya tidak mengeluarkan uang percuma, tidak perlu meminjam punya teman, dan tentu saja punya inventaris yang bisa dipakai kedepannya.
fyuhhh...

harga emang gak pernah bohong

wanita = bunga???

0 komentar
waktu saya pulang kemedan disaat liburan semester kemaren, saya merasakan kembali hal yang aneh sekaligus meyedihkan. well, bertemu kembali dengan keluarga memang sangat menyenangkan, apalagi bertemu mama tersayang. Nah, untuk memulainya, mungkin saya harus sedikit menceritakan, bahwa saya adalah seorang wanita yang tidak feminin, dalam artian, tidak terlihat dalam packaging seorang wanita kebanyakan. nah, ketika saya pulang kerumah pada waktu itu, rupanya mama saya seperti mencemaskan keadaan itu, diusia saya yang (masih) sembilan belas tahun ini, mama saya berpendapat bahwa saya sudah sangat seharusnya berpenampilan seperti layaknya seorang wanita, saya kurang menerima pendapat ini, apalagi batasan penampilan seorang wanita yang mama saya katakan ternyata seperti mengasosiasikan wanita dengan bunga, dan sudah berkali-kali disampaikan:

"cewek itu kayak bunga loh, kalo gak dirawat ya gak indah, gak bernilai"

what?? yang bener aja??
pertama, bunga itu sudah punya nilainya sendiri tanpa harus manusia yang membuat nilai itu, bunga diciptakan sedemikian rupa oleh yang mahakuasa, akan indah, mempesona, tanpa harus berakhir di vas ibu-ibu yang mempamerkannya pas arisan. yang paling bikin saya keberatan adalah ketika mama saya berkata bahwa saya harus "mempercantik" diri agar indah dan sedap dipandang orang!. wah, luar biasa sekali, memang penampilan adalah cerminan kepribadian, tapi kalau sudah melewati batas nyaman kita, itu menurut saya sudah mengeksploitasi diri sendiri. mama saya ngomel-ngomel ketika saya tidak mau disuruh luluran, maskeran, rok-an, high heels-an, dan lain-lain. saya sendiri memang memiliki kulit gelap, tapi itulah adanya, gen saya, mau diapain juga tetap akan seperti itu, kulit saya tidak kering, wajah saya tidak jerawatan, jadi, menurut saya, hal tersebut sudah cukup membuat saya nyaman, tanpa harus menambah polesan bedak tebal, blush on, atau lainya. saya suka pakai celana jeans, kemanapun dan kapanpun tetap terasa nyaman, ya toh?. lain lagi ceritanya ketika selesai liburan, dimana saya merasa diri saya mulai menggelembung, membengkak, wuaahhh, saya benar-benar tidak nyaman dengan keadaan saya yang naik 4kilo itu, tidak bebas bergerak, baju terasa sempit. saya harus diet! dan memang masih dalam proses. nah untuk hal seperti ini, saya merasa perlu merubah sesuatu dalam diri saya, menyesuaikan tepatnya, seperti pohon jati yang menggugurkan daunnya dimusim kering.
yaaa..gitu deh